Dalam pengap, aku dekap

Kita bergelayutan pada harap yang sama
Pada mimpi, Tak mudah lelah kita ukir bersama
Sampai batas rasio badan menggigil urung jua putus asa
Lalu..
Dalam gulungan hari-hari membakar
Lapisi tameng kesabaran yang berkobar
Biar nanti, kalahpun tak jua kita sesali
Pada sang ilahi menitipkan sesak hidup dan mati
Pada malam-malam gelap
Pada kata yang mengap-mengap
Rayap sudah dipangkal lidah
Sungkan getir suara bercurah
Menjelma gerimis dikelopak mata
Memeluk dengan brutal setiap romansa
Untuk setiap pesakitan yang kau hunuskan
Untuk setiap harap yang tak ada titian
Kuringkus airmatamu dalam setarik asap
Bersamanya, sertakan aku pengap di ruang kedap!

Komentar

Postingan Populer